Banner 468 x 60

Loading...

LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SIMETRI LIPAT BANGUN DATAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE INKUIRI DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBANDINGKAN TEKNOLOGI PRODUKSI MASA LALU DAN MASA KINI MATA PELAJARAN IPS MELALUI MEDIA CHART SISWA KELAS IV SDN KETING KECAMATAN SEKARAN KABUPATEN LAMONGAN OLEH UMMU SA’ADAH 813 814 375 UNIVERSITAS TERBUKA UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SURABAYA POKJAR S1 PGSD KABUPATEN LAMONGAN APRIL, 2009 LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP) EKSAK UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SIMETRI LIPAT BANGUN DATAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE INKUIRI SISWA KELAS IV SDN KETING KECAMATAN SEKARAN KABUPATEN LAMONGAN OLEH UMMU SA’ADAH 813 814 375 UNIVERSITAS TERBUKA UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH SURABAYA POKJAR S1 PGSD KABUPATEN LAMONGAN APRIL, 2009 LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN LAPORAN PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SIMETRI LIPAT BANGUN DATAR MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN KETING KECAMATAN SEKARAN KABUPATEN LAMONGAN DAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBANDINGKAN TEKNOLOGI PRODUKSI MASA LALU DAN MASA KINI MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN KETING KECAMATAN SEKARAN KABUPATEN LAMONGAN Nama : UMMU SA’ADAH NIM : 813 814 375 Prodi : SI PGSD Tempat Mengajar : SDN Keting Jumlah Pembelajaran : 2 (dua) Tempat dan Tanggal Pelaksanaan :SDN Keting kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan Eksak : Siklus I : Tgl 10 Maret 2009 : Siklus II : Tgl 16 Maret 2009 Noneksak : Siklus I : Tgl 11 Maret 2009 Siklus I : Tgl 18 Maret 2009 Masalah Yang Menjadi Fokus Penelitian : - Kemampuan Mengidentifikasi Simetri Lipat Bangun Datar - Kemampuan Membandingkan Teknologi Produksi Masa Lalu dan Masa Kini. Menyetujui Lamongan, April 2009 Supervisor Peneliti Dra. RETNAYU P.S, M.Si UMMU SA’ADAH NIP. 131 960 408 NIM. 813 814 375 SURAT PERNYATAAN PERTANGGUNGJAWABAN PENULISAN LAPORAN PKP Yang bertanda tangan dibawah ini, saya: Nama : UMMU SA’ADAH Tempat dan Tanggal Lahir : Lamongan, 03 Mei 1982 Nim : 813 814 375 Alamat : Desa Centini, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa (1) Laporan PKP yang daserahkan ke UPBJJ-UT Surabaya untuk dinilai ini adalah benar-benar pekerjaan saya sendiri (bukan hasil jiplakan baik sebagian maupun seluruhnya) (2) Apabila pada kemudian hari terbukti bahwa laporan PKP ini hassil jiplakan sebagaimana yang tersebut pada nomor (1), saya bersedia menerima sanksi pembatalan kelulusan saya. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Surabaya, April 2009 Pembimbing Yang Menyatakan Dra. RETNAYU P.S, M.Si UMMU SA’ADAH NIP. 131 960 408 NIM. 813 814 375 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Matematika sebagai persyaratan mengikuti Mata Kuliah di UNIVERSITAS TERBUKA di SDN Keting. Laporan ini disusun berdasarkan partisipasi dan pengalaman dalam menjalani KBM dengan tujuan untuk melengkapi Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional ( PDGK 4501 ). Dalam penyusunan ini tidak lsepas dari bimbingan dan petunjuk, baik dari lingkungan UT, Supervisor, DIKNAS, dan SDN Keting. Oleh karena itu saya mengucapkan banyak terima kasih kepada yang terhormat : 1. Drs. Sugiran selaku pengelolah UT di Kabupaten Lamongan 2.Dra. Retnayu Prasetyanti S, M.si selaku dosen pembimbing 3. Sugeng Irianto, S.Pd. selaku kepala SDN Keting 4. Istrini, S.Pd selaku teman sejawat 5. Dan semua pihak yang membantu terlaksananya Penelitian ini Sebagai penulis pemula, saya menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi perbaikan laporan ini serta sebagai pedoman penulisan laporan berikutnya dikemudian hari. Penulis berharap laporan ini bermanfaat. Lamongan, April 2009 Peneliti UMMU SA’ADAH NIM : 813 814 375 ABSTRAK UMMU SA’ADAH, 2009. UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI SIMETRI LIPAT BANGUN DATAR MELALUI METODE INKUIRI MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN KETING KECAMATAN SEKARAN KABUPATEN LAMONGAN Kata Kunci: Pembelajaran Matematika SD, Prestasi belajar, Metode inkuiri, Metode yang digunakan oleh setiap guru beraneka ragam, salah satunya adalah metode penemuan/inkuiri terhadap pelajaran atau materi yang di pelajari untuk menambah dan meningkatkan prestasi belajar siswa. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terbagi dalam dua siklus menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terbagi dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri atas 4 (empat) tahapan yaitu: (1) Rencana Perbaikan, (2) Pelaksanaan Perbaikan, (3) Pengumpulan Data, (4) Refleksi. Penelitian dilakukan di SDN Keting Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan, dengan jumlah siswa kelas IV sebanyak 15 siswa yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Hasil penelitian pada sebelum siklus menunjukkan siswa masih belum menguasai materi terutama dalam menentukan simetri lipat bangun datar, dalam pengerjaannya memperoleh nilai ketuntasan 40% sedangkan pada siklus I pencapaian hasil ketuntasan 46,6%, pada siklus II mencapai ketuntasan 93,3% ini membuktikan bahwa setelah menggunakan metode inkuiri siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Dari hasil penelitian tersebut tampak jelas bahwa dengan menggunakan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam belajar Matematika Siswa SDN Keting, terutama dalam mengidentifikasi Simetri Lipat Bangun Datar. SISTEMATIKA LAPORAN PKP HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….i LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN ………………………………... ii SURAT PERNYATAAN PERTANGGUNG JAWABAN LAPORAN PKP ..... iii KATA PENGANTAR …………………………………………………………... iv ABSTRAK ………………………………………………………………………. v DAFTAR TABEL Tabel 1.1, Nama dan jenis kelamin siswa Tabel 1.2. Nilai prestasi siswa siklus I Tabel 1.3, Hasil pengamatan kegiatan guru siklus I Tabel 1.4, Hasil pengamatan kegiatan siswa siklus I Tabel 1.5, Hasil pengamatan kegiatan guru siklus II Tabel 1.6, Hasil pengamatan kegiatan siswa siklus II Tabel 1.7. Nilai prestasi siswa siklus II DAFTAR ISI …………………………………………………………………… vi BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ……………………………………………………. 1 B. Rumusan Masalah ………………………………………………… 1 C. Tujuan ……………………………………………………………… 2 D. Manfaat …………………………………………………………….. 2 BAB II : KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Matematika SD ……………………… 3 - Pendekatan Ketrampilan Proses Belajar Mengajar …………… 3 - Cara Pembelajaran Matematika ……………………………… 4 - Proses Belajar Mengajar Matematika ………………………… 5 B. Metode Inkuiri …………………………………………………….. 6 C. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu ………………………………. 7 BAB III : PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN A. Lokasi dan Subyek penelitian ……………………………………… 8 B. Prosedur Penelitian …………………………………………………. 9 Siklus I ……………………………………………………………. 10 Siklus II …………………………………………………………… 11 BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian …………………………………………………. 18. - Hasil Penelitian Siklus I ……………………………………... 18 - Hasil Penelitian Siklus II …………………………………….. 22 B. Pembahasan - Pembahasan Siklus I ………………………………………. 26 - Pembahasan Siklus II ……………………………………… 27 BAB V : PENUTUP A. SIMPULAN ……………………………………………………… 29 B. SARAN …………………………………………………………… 29 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 30 LAMPIRAN - Surat pernyataan teman sejawat - Surat rekomendasi dari kepala sekolah - Rencana perbaikan pembelajaran (RPP) siklus I - Rencana perbaikan pembelajaran (RPP) siklus II - Lembar Kerja Siswa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki abad ke-21 ini dunia pendidikan menghapi tantangan yang tidak ringan, terutama di bidang IPTEK yang sangat pesat. Perubahan masyarakat dunia maupun masyarakat kita sendiri dibidang sosssial budaya dan berkembangnya isu bahwa kualitas pendidikan rendah. Oleh karena itu untuk menghadapi tantangan tersebut pendidkan dan pembelajara perlu adanya perubahan baik kuantitas maupun kualitasnya. Berbagai upaya telah dilakukan di bidang pendidikan. Misalnya dkeluarkan UU SISDIKNAS no 2 tahun 1985 dan program pendidikan 9 tahun serta diberlakukannya kurikulum- kurikulum baru seperti kurikulum 2004, KBK, KTSP. Namun satu hal yang penting yaitu guru sebagai pelaksana langsung pencapaian tujuan pembelajaran perlu meningkatkan kualitas proses pembelajaran yaitu dengan memperhatikan bagaimana cara menyampaikan pengetahuan yang dimiliki itu kepada peserta didiknya. Maka dari itu peneliti mencoba untuk melakukan penelitian tindakan kelas dalam mengatasi masalah tersebut. Di SDN Keting Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan ditentukan ketuntasan minimal untuk pelajaran Matematika adalah 60 keatas. Sedangkan siswa dikatakan belum berhasil apabila mendapat nilai kurang dari 60. Metode penemuan pada pembelajaran matematika dimaksudkan untuk mendorong siswa dalam memahami sesuatu yang bersifat fakta atau relasi matematika yng masih baru bagi siswa, misalnya pola, sifat-sifat atau rumus tertentu. Setelah menemukan fakta/relasi siswa diminta untuk menarik suatu generasi dari apa yang mereka temukan sendiri. B. Rumusan Masalah Berdasar uraian latar belakang diatas dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan/inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika? 2. Bagaimana meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran matematika dengan menggunakan metode penemuan /inkuiri? 3. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan metode inkuiri? C. Tujuan Penelitian Berdasar permasalahan diatas maka tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: 1. untuk mengetahui bagaimana pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran matematika 2. Untuk mengetahui bagaimana meningkatkan pemahamansiswa terhadap materi pembelajaran matematika dengan menggunakan metode inkuiri 3. Untuk mengetahui bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan metode inkuiri D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Guru Guru akan memiliki gambatan tentang pembelajaran matematika yang efektif dan menyenangkan sehingga dapat mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di kelass sekaligus dapat memecahkan permasalahan pembelajaran. Diharapkan dapat mengembangkan profesinya sehingga menjadi guru yang professional. 2. Siswa Siswa akan mudah memahami materi pelajaran sehingga menjadi aktif dan dapat meningkatkan belajarnya. Melatih siswa dalam bekerja sama dalam memecahkan masalah. 3. Lembaga Bagi lembaga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan informasi tentang salah satu topik dan cara pembelajaran matematika pada siswa SD dengan metode inkuiri untuk mencapai tujuan pembelajaran. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar Dan Pembelajaran Matematika SD 1. Pendekatan Ketrampilan Proses Belajar Mengajar Matematika SD Pendekatan Konsep Guru matematika SD mempunyai tugas yang kompleks yaitu memahami dengan baik materi yang akan diajarkan, memahami dan memanfaatkan dengan baik siswa belajar matematika memahami cara mengajarkan matematika yang efektif, menggunakan cara-cara pembelajaran matematika. Tujuan pembelajaran matematika SD menurut kurikulum 2004 adalah mengembangkan kemampuan bernalar melalui kegiatan panyelidikan, ekspositoris dan eksperimen sebagai alat pemecahan masalah melalui pola pikir dan model matematika serta sebagai alat komunikasi melalui symbol, tabel, grafik, diagram, dalam menjelaskan gagasan. Teori belajar matematika untuk mengajar matematika di SD menurut Winataputra (2007:7) ada 6 teori yaitu sebagai berikut: 1. Teori belajar William Brownell Anak-anak pasti memahami apa yang sedang mereka pelajari jika belajar secara permanent atau terus menerus untuk waktu yang lama. Salah satu cara bagi siswa untuk mengembangkan pemahaman tentang matematika adalah dengan menggunakan benda-benda tertentu ketika mereka mempelajari konsep matematika. 2. Teori Belajar Zolton P. Dienes Dengan menggunakan berbagai sajian tentang suatu konsep matematika, anak-anak akan dapat memahami secara penuh konsep tersebut jika hanya dibandingkan dengan satu macam sajian. 3. Teori belajar Jean Piaget Perkembangan mental setiap pribadi melewati 4 tahap, yaitu tahap sensorimotor, tahap praoperasional, tahap operasi kongkrit, dan tahap operasi formal. 4. Teori belajar Albert Bandura Belajar yang menekankan pada pemerolehan kompleks melalui pengamatan modeled behavior / prilaku yang diteladani beserta konsekuensinya terhadap individu. 5. Teori Jeremi S. Bruner Metode belajar merupakan factor yang menentukan dalam pembelajaran dibandingkan dengan pemerolehan suaatu kemampuan khusus. Metode yang sangat didukung oleh Jeromi S. Bruner adalah metode belajar dengan penemuan (inkuiri). 6. Teori belajar Robert M. Gagne Hasil belajar lebih penting dari pada proses belajar. Tujuan pembelajaran adalah pemerolehan kemampuan-kemampuan yang telah dideskripsikan secara khusus dan dinyatakan istilah-istilah tingkah laku 2. Cara-cara pembelajaran matematika Cara-cara pembelajaran matematika di sekolah dasar yang di anggap sesuai saat ini menurut Mahsetyo (2007:26) adalah sebagai berikut: 1. Problem Solving / pemecahan masalah Ciri utama problem solving adalah adanya masalah yang tidak rutin (non routine problem) pada awalnya pembelajaran ini mengalami kesulitan mengerjakanya namun seterusnya menjadi terbiasa dan cerdas dalam memecahkan masalah setelah memperoleh banyak latihan. 2. Mathematical Investigation Mathematical Investigation adalah penyelidikan matematika tentang masalah yang dapat di kembangkan menjadi model matematika berpusat pada tema tertentu, berorientasi pada kajian atau eksplorasi mendalam dan bersifat open ended. Kegiatan belajar dapat berupa cooperative learning. 3. Contextual Learning Contextual Learning adalah pengelolaan suasana belajar yang mengaitkan bahan pelajaran dengan situasi dan atau kehidupan sehari-hari, hal-hal yang factual atau keadaan nyata yang dialami siswa. 4. Inkuiri Metode pembelajarn ini mendorong sswa untuk memahami suatu fakta atau relasi matematika dalam mengkaji dan menemukan sendiri sehingga siswa dapat menarik kesimpulan sendiri. 3. Proses Belajar Mengajar Matematika Proses belajar mengajar merupakan proses interaksi antara siswa dengan guru dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Hudojo (2002:92) belajar merupakan proses aktiv dalam memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru sehingga menyebabkan perubahan tingkah laku. Menurut Bell Gredler dalam Winata putra (2007:5) belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka ragam kemampuan, ketrampilan dan sikap. Selanjutnya menurut Yuli Kurnia (2005:8) belajar didefinisikan sebagai perubahan dalam pengetahuan atau prilaku yang dihasilkan oleh pengalaman, perubahan tidak terjadi semata-mata terjadi melalui maturasi atau kondisi-kondisi bersifat sementara. Dari beberapa pengertian diatas, belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman. Perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya, oleh karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Adapun ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam arti belajar adalah perubahan terjadi secara sadar, bersfat kontinyu dan fungsional, positif dan aktif bukan bersifat sementara, perubahn tersebut bertujuan dan terarah serta mencakup seluruh aspek tingkah laku. Mengajar merupakan proses aktif guru untuk membimbing siswa dalam mempelajari dan memahami konsep-konsep yang dikembangkan dalam proses belajar mengajar (Ariifin;2003:8). Karena kegiatan belajar merupakan hal yang wajib dikerjakan oleh individu, maka guru hendaknya memberikan bimbingan dan dorongan kepada siswa agar timbul motivasi pada diri siswa sebagai motivasi ekstrinsik. Selanjutnya mengajar menurut Usman dan L. Setiawan (1993:4) adalah usaha untuk mengkoordinasikan lingkungannya dengan siswa dan bahan pangajaran sehingga menimbulkan proses belajar pada siswa. Dari pendapat tersebut mengajar merupakan suatu kegiatan atau proses yang menyediakan kondisi yang merangsang kegiatan belajar siswa untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap nilai-nilai tertentu. B. Metode Inkuiri Pembelajaran menggunakan metode inkuri/penemuan merupakan suatu model pengajaran, mendorong siswa untuk memahami fakta/relasi matematika yang masih baru bagi siswa. Misalnya pola-pola atau rumus tertentu. Fakta atau relasi sebenarnya sudah ada atau datemukan sebelumnya namun belum pernah digunakan secara langsung oleh guru. Kegiatan dalam metode ini menggunakan konsep maupun ketrampilan matematika dalam kaitan dengan pemecahan masalah. Menurut Muhsetyo (2007:35) metode penemuan (inkuiri) dibedakan menjadi dua jenis yaitu: 1. Penemuan Murni Pelajaran terfokus pada siswa, tidak terfokus pada guru, siswa yang menentukan tujuan dan pngalaman belajar yang diinginkan kepada para siswa kemudian siswa diminta untuk mangkaji dan menemukan fakta atau relasi yang terdapat dalam masalah tadi yang ahkhirnya siswa juga yng menarik kesimpulan dari apa yang mereka temukan. Siswa hamper tidak mendapat bimbingan guru. 2. Penemuan Terbimbing Guru mengarahkan atau memberi petunjuk kepada siswa tentang materi pelajaran. Bimbingan yang diberkan sangat tergantung kepada kemampuan siswa dan topik yang dipeljari. Bimbingan bisa berupa petunjuk, arahan, pertanyaan atau dialog sehingga diharapkan siswa sampai pada kesimpulan sesuai dengan yang diinginkan guru. Guru harus sudah merancang secara jelas kesimpulan apa yang harus ditemukan. Adapun tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam menggunakan metode inkuiri adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam menemukan dan memproses bahan belajarnya. 2. Mengurangi ketergantungan peserta didik pada guru untuk mendapatkan pengalaman belajarnya. 3. Melatih siswa untuk menggali dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar yang tidak ada habisnya. 4. Memberi pengalaman belajar seumur hidup. Alasan penggunaan metode inkuiri adalah sebagai berikut: 1. Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat 2. Belajar tidak hanya dapat diperoleh dari sekolah, tetapi juga lingkungan sekitar. 3. Melatih siswa untuk memiliki kesadaran sendiri kebutuhan belajarnya. 4. Penanaman kebiasaan untuk belajar seumur hidup. C. Tinjauan Hasil Penelitian Terdahulu Dari hasil penelitian Jumiati, mahasiswa Universitas Terbuka tahun 2008 dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika dalam menentukan sifat-sifat Bangun Datar Sederhana dengan Menggunakan Metode Penemuan Melalui Model Pembelajaran Koopertif” diperoleh hasil bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi dalam menggunakan metode inkuiri adalah memuaskan. Hasil penelitiannya juga menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa dan aktifitas siswa dalam pembelajaran sangat memuaskan. BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian pembelajaran adalah di SDN Keting kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan. Adapun waktu penelitian pembelajaran ini dilakukan pada semester II tahun ajaran 2008/2009. Mata pelajaran matematika, tentang simetri lipat bangun datar dengan metode inkuiri. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, siklus I pada tanggal 5 Maret 2009, siklus II pada tanggal 11 Maret 2009 dan sesuai dengan jadwal kegiatan. Penelitian ini di bantu oleh teman sejawat sebagai rekan kerja dan pengamat dalam penelitian ini. 2. Subyek penelitian Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Keting Kecamatan Sekaran Kabupaten Lamongan, dengan jumlah siswa 15 anak, terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Tabel 1.1 Daftar nama siswa dan jenis kelamin No Nama Jenis Kelamin 1 Nanang Adi S L 2 Mei Elfida P 3 Rahayu suprapti P 4 Andrianto L 5 Nursaidah P 6 Eric Monandzar L 7 Uun Nurjannah P 8 Eka Puji Rahayu P 9 Nasrul Hakiki L 10 Nungki Widya P 11 Arniyati P 12 Diki Dwi P. L 13 Fajar Subeki L 14 Kukuh Amirullah L 15 Siti Zulaikah P Subyek pelaku tindakan kelas adalah guru kelas IV yang dibantu oleh teman sejawat dan kepala sekolah selama melaksanakan penelitian. Mata pelajaran yang menjadi sasaran pembelajaran adalah pelajaran matematika kelas IV, khususnya pada materi simetri bangun datar. B. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas (PTK). Pada hakekatnya PTK merupakan suatu proses dimana melalui proses ini guru menginkan adanya perbaikan, peningkatan, dan perubahan pembelajaran lebih baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Prosedur penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus masing-masing siklus dilaksanakan dalam empat tahap, yaitu: 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Pengumpulan Data 4. Pefleksi Empat tahap dalam satu putaran pada penelitian adalah: 1. Perencanaan Sebelum melakukan penelitian pada tahap ini peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan penelitan, serta membuat rencana tindakan yang akan dilaksanakan pada proses belajar mengajar. Selain itu tahap ini juga dipersiapkan instrument penelitian dan perangkat pembelajaran yang akan digunakan 2. Tindakan atau Pelaksanaan Pada tahap ini tindakan yang harus dilaksanakan peneliti sebagai upaya untuk melaksanakan perbaikan kegiatan belajar mengajar serta mengamati hasil dan proses kegiatan belaar mengajar yang dilakukan oleh teman sejawat 3. Pengumpulan Data Pada tahap ini peneliti berusaha mengumpulkan data untuk mendapatkan hasil. 4. Refleksi (analisis dan interpretasi) Pada tahap ini peneliti bersama guru dan teman sejawat sebagai pengamat melihat serta mempertimbangkan hasil dan dampak dari tindakan yang telah dilakukan. Prosedur Penilaian Siklus I 1. Rencana Tindakan Perbaikan atau Tahap Rancangan a. Penyusunan RPP (Rencana Perbaikan Pembelajaran) untuk observasi proses belajar mengajar yang bisa dilakukan guru, pada pelajaran matematika. Banyak ditemukan kesalahan konsep ketika guru menerangkan materi pelajaran. Setelah itu peneliti menyusun rencana pembelajaran dengan metode penemuan berdasarkan materi pelajaran yang diberikan. b. Kegiatan selanjutnya terdiri dari kegiatan merumuskan tujuan pembelajaran, menyusun langkah-langkah pembelajaran, merencanakan alat yang sesuai dengan pokok bahasan yang akan diajarkan. c. Mempersiapkan daftar pengamatan sebagai acuan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran matematika serta menyiapkan bahan penelitian. d. Memberikan tes di akhir pelajaran yang dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan prestasi. 2. Pelaksanaan Perbaikan a. Saat pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai guru dibantu oleh teman sejawat sebagai pengamat yang memantau jalannya proses pembelajaran yang hasilnya berupa rekaman data kegiatan pembelajaran. b. Guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan untuk meningkatkan prestasi belajar dimana guru menggunakan media yang mendukung sesuai dengan materi yang disampaikan, guru kemudian memberikan pertanyaan-pertanyaan dan tugas-tugas sehingga siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru. 3. Pengumpulan Data a. Pada waktu guru mengajar, peneliti dibantu teman sejawat untuk melakukan pengumpulan data dengan cara mencatat kejadian-kejadian selama kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui sejauh mana data prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah diberi tindakan. b. Untuk mengetahui perkembangan prestasi, siswa diberi angket prestasi belajar pada awal kegiatan sebelum melakukan tindakan dan juga pada lembar jawaban observasi prestasi belajar yang dibawa peneliti. Untuk mengetahui perkembangan prestasi belajar siswa dilakukan melalui tes yang diberikan setiap akhir siklus. 4. Refleksi Dari hasil observasi, dilakukan analisis pada tindakan I kemudian dilanjutkan dengan refleksi yang dilakukan bersama teman sejawat, perlu dilakukan tindakan selanjutnya. Prosedur Penilaian Siklus II 1. Rencana Tindakan Perbaikan (perencanaan) a. Rencana tindakan kelas siklus II disusun berdasarkan hasil analisis dan refleksi selama siklus I. pada siklus I guru menyampaikan materi dengan metode penemuan dengan menggunakan media gambar tidak dengan media benda nyata. b. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus II sebagai kelengkapan proses belajar mengajar. c. Mempersiapkan daftar pengamatan sebagai acuan untuk mengumpulkan data tentang prestasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran matematika serta menyiapkan bahan penelitian. d. Memberikan tes pada akhir pelajaran untuk mengetahui perkembangan prestasi belajar siswa. 2. Pelaksanaan Perbaikan a. Tindakan pada siklus II disusun berdasarkan refleksi dari hasil tindakan pertama. Hasil analisis data pada siklus I tersebut digunakan sebagai acuan refleksi untuk menentukan rencana tindakan tahap ke II dengan mengadakan beberapa perbaikan dari rencana tindakan tahap pertama. b. Pada siklus II ini lebih banyak memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan dan mencari bentuk-bentuk bangun datar dan jumlah sisinya. Pada saat pelaksanaan tindakan ini didapat hasil rekaman data tentang kegiatan pembelajaran dari teman sejawat. 3. Pengumpulan Data Untuk mengetahui perkembangan prestasi belajar siswa dilakukan pengisian lembar observasi prestasi belajar siswa dan melalui tes yang diberikan setiap akhir siklus. 4. Refleksi Berdasarkan data tentang prilaku siswa yang diperoleh pada pemberian tindakan yang berupa data jawaban tes siswa baik prestasi belajar maupun pemantauan Proses pembelajaran di kelas, maka data tersebut diolah dan dianalisis. Hasil analisis tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai salah satu masukan untuk melakukan refleksi dan digunakan sebagai bahan untuk menyusun tindakan selanjutnya. Instrumen penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Lembar Observasi Lembar ini digunakan untuk mengamati peneliti dalam kegiatan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan. 2. Lembar Aktifitas Siswa Lembar ini digunakan untuk mengetahui aktifitas siswa dalam proses pembelajaran 3. Angket Respon Siswa Angket ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode penemuan. Sebagai penunjang pengumpulan data diperlukan perangkat pembelajaran sebagai berikut : 1. Rencana perbaikan pembelajaran 2. Lembar kerja siswa. Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini diperoleh dari lembar observasi pengelolaan pembelajaran, pemberian tugas, lembar penilaian aktivitas siswa dan tes hasil belajar siswa dianalisis dengan cara sebagai berikut : - Tes hasil belajar Analisis data pre-tes dan post-tes hasil belajar siswa dilakukan untuk mengetahui peningkatan kompetensi kognitif siswa akibat adanya perbaikan pembelajaran yaitu dengan menggunakan metode penemuan untuk menentukan peningkatan kompetensi kognitif belajar siswa dianalisis dengan menggunakan topik deskriptif atau prosentase (%) sebagai berikut : daya serap = jumlah nilai yang benar x 100% jumlah soal datanya dapat dilihat pada tabel terlampir. - Hasil daya serap siswa dapat diketahui. Yang mendapat daya serap mencapai 70% ke atas adalah 14 siswa, sedang yang mencapai daya serap 70% kebawah adalah 1 siswa. - Ketuntasan kelas menggunakan persamaan : Ketuntasan kelas = jumlah siswa yang tuntas x 100% Jumlah total siswa Ketuntasan kelas = 14 x 100 % = 93,3% 15 Siklus I 1. Rencana a. Menyusun skenario pembelajaran (RPP), menyusun lembar kerja siswa, menyiapkan masalah dan lembar penilaian b. Menyusun lembar pengamatan, untuk mengetahui aktifitas siswa dan guru dalam proses pembelajarn 2. Pelaksanaan a. Melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang telah direncanakan. b. Melaksanakan penilaian. 3. Pengamatan Instrumen yang digunakan dalam pengamatan adalah: a. Lembar pengamatan kepada siswa b. Lembar pengamatan kegiatan guru c. Lembar tes 4. Pengumpulan data a. Menilai aktifitas siswa b. Menilai hasil belajar siswa 5. Refleksi Setelah menganalisa dan mendiskusikan dengan teman sejawat, hasil yang dicapai belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh: a. Guru kurang maksimal dalam menggunakan metode pembelajaran b. Keberanian siswa untuk bertanya masih rendah dan keberanian untuk mengungkapkan pendapat masih rendah. c. Guru kurang mendorong aktifitas siswa Siklus II Dalam siklus II ini meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Perencanaan - Menyusun rencana perbaikan - Memadukan hasil refleksi I, siklus I agar siklus II lebih baik - Menyiapkan masalah/soal 2. Pelaksanaan - Menjelaskan tujuan pembelajaran - Menjelaskan materi pembelajaran - Membagi kelompok sesuai dengan kelompok belajar - Memberi masalah - Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan - Melaporkan hasil kerja kelompok - Menyimpulkan materi - Melaksanakan penilaian 3. Pengumpulan data Sumber data yang diperoleh dari peneliti adalah sebagai berikut: Dari siswa antara lain: - Menilai aktifitas siswa dan hasil tes - Menilai hasil kerja kelompok - Menilai pemahaman setiap siswa tentang materi pelajaran Jenis-jenis data adalah sebagai berikut : a. Data korelatif berupa : 1. Rencana a. Menyusun skenario pembelajaran (RPP), menyusun lembar kerja siswa, menyiapkan masalah dan lembar penilaian. b. Menyusun lembar pengamatan, untuk mengetahui aktifitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran 2. Pelaksanaan a. Melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang telah direncanakan. b. Melaksanakan penilaian. 3. Pengumpulan data a. Menilai aktifitas siswa b. Menilai hasil belajar siswa 4. Refleksi Setelah menganalisa dan mendiskusikan dengan teman sejawat, hasil yang dicapai belum maksimal. Hal ini disebabkan oleh: a. Guru kurang maksimal dalam menggunakan metode pembelajaran b. Keberanian siswa untuk bertanya masih rendah dan keberanian untuk mengungkapkan pendapat masih rendah. c. Guru kurang mendorong aktifitas siswa Siklus II Dalam siklus II ini meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Perencanaan - Menyusun rencana perbaikan - Memadukan hasil refleksi I, siklus I agar siklus II lebih baik - Menyiapkan masalah/soal 2. Pelaksanaan - Menjelaskan tujuan pembelajaran - Menjelaskan materi pembelajaran - Membagi kelompok sesuai dengan kelompok belajar - Memberi masalah - Membimbing kelompok yang mengalami kesulitan - Melaporkan hasil kerja kelompok - Menyimpulkan materi - Melaksanakan penilaian 3. Pengumpulan data Sumber data yang diperoleh dari peneliti adalah sebagai berikut: 1. Dari siswa antara lain: - Menilai aktifitas siswa dan hasil tes - Menilai hasil kerja kelompok - Menilai pemahaman setiap siswa tentang materi pelajaran b. Jenis data - Data korelatif berupa berupa data hasil pengamatan - Data kuantitatif berupa data hasil pembelajaran siswa c. Tehnik pengumpulan data - Data kesulitan siswa diambil dari penilaian hasil pembelajaran melalui tes - Data aktifitas guru dan siswa diambil dari proses pembelajaran dengan menggunakan lembar pengamatan d. Analisis data - Prosentase banyak siswa yang mendapat nilai diatas 65 - Prosentase banyak siswa yang aktif dalam proses pembelajaran Dalam perbaikan pembelajaran pada siklus kedua ini, guru mengevaluasi kekurangan dan kelebihan data hasil pengamatan 4. Refleksi - Menganalisis aktifitas siswa - Menganalisis hasil belajar siswa - Menyusun laporan Dalam perbaikan pembelajaran pada siklus kedua ini, guru mengevaluasi kekurangan dan kelebihan yang terjadi pada proses pembelajaran. Ternyata proses pembelajaran lebih baik, keberanian siswa untuk bertanya bertambah dan antusias menaingkat dan menyenangkan. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian a. Hasil Penelitian Siklus I Untuk memperoleh gambaran dari hasil penelitian diperlukan data. Data tersebut adalah sejumlah fakta yang digunakan sebagai sumber atau masukan untuk menentukan kesimpulan atau keputusan yang diambil. Yang menjadi topik pengamatan adalah kegiatan siswa, kegiatan guru dan hasil pembelajaran siswa pada mata pelajaran matematika tentang simetri lipat bagun datar. Setelah diadakan penelitian pada siklus I masih belum menunjukkan hasil yang memuaskan bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran yaitu dalam mengidentifikasi simetri lipat bangun datar dengan metode penemuan, Prestasi belajar siswa dan aktifitas siswa serta pemahaman terhadap materi pembelajaran masih kurang maksimal. Dari hasil tes diperoleh nilai rata-rata 46,6. Nilai ini belum mencapai standar SKM yang ditetapkan di SD Negeri Keting. Tabel 1.1 Tabel prestasi belajar siswa kelas IV siklus I No Nama siswa Sebelum siklus Nilai siklus I 1 Nanang Adi S 30 60 2 Mei Elfida 60 40 3 Rahayu suprapti 40 70 4 Andrianto 65 70 5 Nursaidah 65 65 6 Eric Monandzar 20 40 7 Uun Nurjannah 34 50 8 Eka Puji Rahayu 65 50 9 Nasrul Hakiki 20 30 10 Nungki Widya 30 45 11 Arniyati 40 50 12 Diki Dwi P. 65 50 13 Fajar Subeki 40 60 14 Kukuh Amirullah 55 55 15 Siti Zulaikah 60 65 Ketuntasan kelas = jumlah siswa yang tuntas x 100% Jumlah total siswa Ketuntasan kelas = x 100 % = 46,6% Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa Siklus I No Aspek yang diamati Selalu Sering Jarang Tidak pernah 1 Siswa memperhatikan penjelasan atau pertanyaan √ 2 Siswa terdorong menggunakan kemampuan berfikir kritis (menganalisis dan menguraikan masalah) √ 3 Siswa terdorong menggunakan kemampuan berfikir kreatif √ 4 Siswa belajar dalam keadaan antusias dan gembira √ 5 Terjadi interaksi siswa dengan siswa √ 6 Terjadi interaksi siswa dengan guru √ 7 Siswa mempunyai kesempatan untuk mengemukakan pendapat √ 8 Siswa berbicara dan berbagai pengalaman(bekerjasama) √ 9 Siswa aktif dalam pembelajaran √ 10 Siswa melakukan refleksi / berfikir kembali tentang apa yang dipelajari √ Keting, 10 Maret 2009 Pengamat ISTRINI, S.Pd NIP, 132 030 037 Analisis : Hasil pengamatan kegiatan siswa dalam pembelajaran hendaknya ditingkatkan menjadi sering dan yang sering hendaknya ditingkatkan menjadi selalu, dan yang selalu hendaknya dipertahankan. Tabel 1.3 Hasil Pengamatan Kegiatan Guru Siklus I No Aspek yang diamati Selalu Sering Jarang Tidak pernah A. Kegiatan awal 1. Membangkitkan minat siswa √ 2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran √ B. Kegiatan inti 1. Memberikan masalah kontekstual √ 2. Menekankan pada pemecahan masalah √ 3. Guru menggunakan alat peraga yang cocok √ 4. Penjelasan atau demonstrasi (pemodelan) guna melakukan dengan jelas, sederhana dan mudah dimengerti. √ 5. Guru membimbing dan memperhatikan siswa √ 6. Aktifitas belajar berlangsung dalam suasana menyenangkan. √ 7. Memperhatikan dan menghargai ide atau pendapat siswa √ 8. Guru memberikan penghargaan kepada siswa. √ 9. Guru melakukan refleksi/berfikir kembali tentang apa yang diajarkan. √ C. Kegiatan akhir 1. Membuat kesimpulan materi yang diajarkan. √ 2. Guru mengadakan penilaian √ Keting, 10 Maret 2009 Pengamat ISTRINI, S.Pd NIP, 132 030 037 Analisis : Hasil pengamatan kegiatan siswa dalam pembelajaran hendaknya ditingkatkan menjadi sering dan yang sering hendaknya ditingkatkan menjadi selalu dan yang selalu hendaknya dipertahankan. b. Hasil Penelitian Siklus II Pada siklus II ini peneliti berusaha untuk memperbaiki kekurangan dan kelemahan pada siklus I. 1) Perencanaan Bersama teman sejawat peneliti menyusun rencana tindakan untuk memecahkan masalah yang timbul pada siklus I. rencana tindakan pada siklus II ini sama dengan siklus I. 2) Pelaksanaan Pembelajaran - Melaksanakan skenario pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan olah RPP II. - Melaksanakan penilaian. 3) Pengamatan Pengamatan yang dilakukan oleh pengamat sama dengan pengamatan siklus I . Hasil pengamatan siklus ini adalah sebagai berikut : Tabel 1.4 Hasil pengamatan siswa kelas IV semester II siklus II No Aspek yang diamati Selalu Sering Jarang Tidak pernah 1 Siswa memperhatikan penjelasan atau pertanyaan √ 2 Siswa terdorong menggunakan kemampuan berfikir kritis (menganalisis dan menguraikan masalah) √ 3 Siswa terdorong menggunakan kemampuan berfikir kreatif √ 4 Siswa belajar dalam keadaan antusias dan gembira √ 5 Terjadi interaksi siswa dengan siswa √ 6 Terjadi interaksi siswa dengan guru √ 7 Siswa mempunyai kesempatan untuk mengemukakan pendapat √ 8 Siswa berbicara dan berbagai pengalaman(bekerjasama) √ 9 Siswa aktif dalam pembelajaran √ 10 Siswa melakukan refleksi / berfikir kembali tentang apa yang dipelajari √ Keting, 16 Maret 2009 Pengamat ISTRINI, S.Pd NIP, 132 030 037 Analisis : Hasil pengamatan kegiatan siswa dalam pembelajaran hendaknya ditingkatkan menjadi sering dan yang sering hendaknya ditingkatkan menjadi selalu dan yang selalu hendaknya dipertahankan. Tabel 1.5 Hasil Kegiatan Pengamatan Guru Siklus II No Aspek yang diamati Selalu Sering Jarang Tidak pernah A. Kegiatan awal 1. Membangkitkan minat siswa √ 2. Mengkomunikasikan tujuan pembelajaran √ B. Kegiatan inti 1. Memberikan masalah kontekstual √ 2. Menekankan pada pemecahan masalah √ 3. Guru menggunakan alat peraga yang cocok √ 4. Penjelasan atau demonstrasi (pemodelan) guna melakukan dengan jelas, sederhana dan mudah dimengerti. √ 5. Guru membimbing dan memperhatikan siswa √ 6. Aktifitas belajar berlangsung dalam suasana menyenangkan. √ 7. Aktifitas belajar berlangsung dalam suasana menyenangkan √ 7. Memperhatikan dan menghargai ide atau pendapat siswa √ 8. Guru memberikan penghargaan kepada siswa. √ 10. Guru melakukan refleksi/berfikir kembali tentang apa yang diajarkan. √ C. Kegiatan akhir 1. Membuat kesimpulan materi yang diajarkan. √ 2. Guru mengadakan penilaian √ Keting, 16 Maret 2009 Pengamat ISTRINI, S.Pd NIP, 132 030 037 Analisis : Hasil pengamatan kegiatan siswa dalam pembelajaran hendaknya ditingkatkan menjadi sering dan yang sering hendaknya ditingkatkan menjadi selalu dan yang selalu hendaknya dipertahankan. Setelah diadakan penelitian pada siklus II menunjukkan hasil bahwa kemampuan siswa dalam memahami materi pembelajaran menunjukkan adanya peningkatan. Sebelum siklus siswa yang mendapat nilai sesuai dengan standar ketuntasan minimal (SKM) hanya tiga siswa dari 15 siswa di SD Negeri Keting, sedangkan siswa yang lain mendapatkan dibawah SKM. Namun setelah diadakan perbaikan pada siklus II terjadi peningkatan yang begitu cepat. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 1.7 Daftar prestasi belajar siswa kelas IV semester II pada siklus II No Nama siswa Nilai siklus I Nilai siklus II 1 Nanang Adi S 60 75 2 Mei Elfida 65 90 3 Rahayu suprapti 70 80 4 Andrianto 65 65 5 Nursaidah 80 70 6 Eric Monandzar 45 55 7 Uun Nurjannah 50 75 8 Eka Puji Rahayu 65 65 9 Nasrul Hakiki 40 70 10 Nungki Widya 65 65 11 Arniyati 75 70 12 Diki Dwi P. 65 70 13 Fajar Subeki 70 85 14 Kukuh Amirullah 70 70 15 Siti Zulaikah 65 65 Ketuntasan kelas = jumlah siswa yang tuntas x 100% Jumlah total siswa Ketuntasan kelas = x 100 % = 93,3% Dengan melihat tabel prestasi belajar siswa dapat diketahui bahwa prestasi hasil belajar pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup pesat yaitu 14 siswa sudah berhasil sesuai dengan SKM bahkan ada yang diatas SKM, hanya 1 siswa yang belum berhasil dari 15 siswa di SDN Keting. B. Pembahasan (dibuat persiklus tindakan perbaikan) 1. Pembahasan Siklus I Hasil penelitian pembelajaran untuk peningkatan prestasi belajar matematika tentang simetri lipat bangun datar di kelas IV terutama dalam mengidentifikasi simetri lipat bangun datar persegi, persegi panjang, segi tiga, lingkaran, trapesiummasih belum sepenuhnya dipahami anak. Beberapa hal yang menyebabkan ini adalah: a. Siswa kurang termotifasi untuk belajar matematika b. Metode yang diterapkan guru masih belum bisa membuat siswa aktif dalam pembelajaran di kelas. Dari segi prestasi belajar juga tampak jelas bahwa prestasi belajar siswa masih jauh dan kurang memuaskan bagi peneliti hal ini dapat dilihat dari hasil nilai pada diagram grafik siklus I sebagai berikut: Diagram grafik pada sebelum dan siklus I 100 90 80 70 60 46,6% 50 40% 40 30 20 10 Sebelum Siklus Siklus I 2. Pembahasan Siklus II Pada siklus II ini pengamatan yang diperoleh adalah: a. Antusias siswa untuk mengikuti pembelajaran semakin meningkat, karena pembelajaran dengan metode penemuan lebih jelas dan terarah. b. Interaksi antar guru dan siswa juga sering terjadi karena guru memperhatikan dan menghargai ide atau pendapat siswa. c. Hasil akhir siklus pembelajaran ke II ini semakin meningkat dibanding siklus I, dari rata-rata 46,6% menjadi 93,3% Diagram grafik pada sebelum siklus, siklus I & II 100 90 93,3 % 80 70 60 46,6% 50 40,6% 40 30 20 10 Sebelum Siklus Siklus I Siklus II BAB V PENUTUP A. Simpulan Dari Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan peneliti dapat diambil kesimpulan sebagai berikut 1. pembelajaran matematika dengan menggunakan metode penemuan (inkuiri) dapat meningkatkan kemampuan/prestasi siswa 2. Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran matematika dengan metode penemuan mengalami peningkatan 3. Aktifitas siswa dalam pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kooperatif dapat muncul dan berkembang 4. Dengan menggunakan metode penemuan dapat melatih dan mendorong siswa dalam menemukan suatu fakta atau relasi yang belum diketahui B. Saran Dari kesimpulan diatas dapat disarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Kegiatan pembelajaran matematika yang selama ini menggunakan metode kurang meningkatkan prestasi belajar siswa, keaktifan siswa dan pemahaman terhadap materi sebaiknya menggunakan pembelajaran yang aktif, efektif, menyenangkan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. 2. Dengan melihat prestasi belajar siswa melalui metode penemuan yang mengalami peningkatan, tentunya bisa dikembangkan dengan metode pembelajaran yang lain yang dianggap lebih efektif. 3. Dengan adanya perbaikan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan profesional guru dalam mengemban amanat sebagai guru yang profesional. DAFTAR PUSTAKA Augustine, C. and Smith, W. C. (jr).1992. Theaching Elementary School Mathematic.New York : Ny : Harpell Collins. Hatfield, Mary M. Edward, Nancy Tanner & Bitter, Garry G. 1993. Mathematic Method for The Elementary and Midle School. Boston : Allyn and Bacon. Kurikulum. 2004. Mata Pelajaran Matematika. Jakarta : Depdiknas. Moedjiono dan Moh. Dimyati. 1991/1992. Strategi Belajar Mengajar. Depdikbud. Ditjen Pendidikan Tinggi. Proyek pembinaan tenaga kependidikan. Raka Joni, T. (ED) 1998. Penelitian Tindakan Kelas Bagian Kedua prosedur Pelaksanaan . Jakarta : Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah, Ditjen DIKTI. Raka Joni, T. Kardiawarman & Hadi Subroto, T. 1998. Penelitian Tindakan Kelas, Bagian Pertama Konsep Dasar.Jakarta : Proyek Pengembangan Guru Sekolah Menengah, Ditjen DIKTI. Lampiran I SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : UMMU SA’ADAH NIM : 813 814 375 UPBJJ-UT : SURABAYA Menyatakan bahwa: Nama : ISTRNI, S. Pd NIP : 131031 037 Tempat Mengajar : SDN Keting Guru kelas : VI Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran, yang merupakan tugas mata kuliah PDGK 4501 (Pemantapan Kemampuan Profesional/ PKP) Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya. Keting, 5 Maret 2009 Teman Sejawat Yang Membuat pernyataan Mahasiswa ISTRINI, S.Pd UMMU SA’ADAH NIP, 131 030 037 NIM, 813 814 375 Kepada Kepala UPBJJ-UT Di SURABAYA Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa: Nama : ISTRINI NIP : 131 030 037 Tempat Mengajar : SDN Keting Alamat Sekolah : Desa Keting Kec. Sekaran Kab. Lamongan Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam melaksanakan PKP atas nama: Nama : UMMUSA’ADAH NIM : 813 814 375 Tempat Mengajar : SDN Keting Alamat Sekolah : Desa Keting Kec. Sekaran Kab. Lamongan Demikian agar surat pernyataan ini digunakan sebagaimana mestinya. Keting, 5 Maret 2009 Mengetahui Kepala SDN Keting Teman Sejawat SUGENG IRIANTO, S.Pd ISTRINI, S.Pd NIP, 131 037 359 NIP, 131 030037S RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (SIKLUS I) Satuan Pendidikan : SDN Keting Materi Pelajaran : Matematika Kelas/semester : IV/2 Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit Materi Pokok : Sifat dan Hubungan Antar Bangun I. Standar Kompetensi  Mengidentifikasi sifat-sifat kesebangunan simetri lipat dan simetri putar bangun datar II. Kompetensi Dasar  Menentukan sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.  Mengidentifakasi simetri lipat bangun datar III. Indikator  Menentukan simetri lipat dan simetri putar bangun datar  Membandingkan simetri lipat dan simetri putar antar bangun IV. Tujuan Perbaikan  Siswa dapat membandingkan simetri lipat dan simetri putar pada bangun datar  Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan tepat V. Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan Awal - Menyampaikan tujuan pembelajaran - Menyampaikan kegiatan yang akan di lakukan - Apersepsi: mengajukan pertanyaan, mengaitkan materi dengan pelajaran sebelumnya atau berkaitan dengan pengalaman siswa sehari-hari - Memberikan pre-test b. Kegiatan Inti - Guru membagikan bangun datar yaitu bangun persegi, persegi panjang, segitiga, trapezium, lingkaran pada setiap siswa - Guru membimbing siswa dalam menemukan simetri lipat - Masing-masing siswa melaporkan hasil temuannya - Dengan bimbingan guru siswa membuat kesimpulan c. Kegiatan Ahir - Memberikan tes tertulis - Membahas hasil tes VI. Metode - Tanya jawab - Diskusi - Penemuan - Penugasan VII. Alat dan Sumber Alat: Beberapa potong kertas berbentuk bermacam-macam bangun datar Sumber: 1. Buku Matematika kelas IV penerbit Yudistira 2. Buku-buku penunjang lain 3. LKS VII. Penilaian - Tes tertulis - Unjuk kerja - Keaktifan siswa Mengetahui Keting, 10 Maret 2009 Kepala Sekolah Mahasiswa SUGENG IRIANTO, S. Pd UMMU SA’ADAH, NIP. 131 037 359 NIM. 813 814 375 RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN (SIKLUS II) Satuan Pendidikan : SDN Keting Materi Pelajaran : Matematika Kelas/semester : IV/2 Alokasi Waktu : 2 x 35 menit Materi Pokok : Sifat dan Hubungan Antar Bangun I. Standar Kompetensi  Mengidentifikasi sifat-sifat kesebangunan simetri lipat dan simetri putar bangun datar II. Kompetensi Dasar  Menentukan sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun.  Mengidentifakasi simetri lipat bangun datar III. Indikator - Menentukan simetri lipat dan simetri putar bangun datar - Membandingkan simetri lipat dan simetri putar antar bangun IV. Tujuan Perbaikan  Siswa dapat membandingkan simetri lipat dan simetri lipat pada bangun datar  Siswa dapat menjawab pertanyaan dengan tepat V. Langkah-langkah Pembelajaran a. Kegiatan Awal - Menyampaikan tujuan pembelajaran - Menyampaikan kegiatan yang akan di lakukan - Apersepsi: mengajukan pertanyaan, mengaitkan materi dengan pelajaran sebelumnya atau berkaitan dengan pengalaman siswa. - Memberikan pre-test b. Kegiatan Inti - guru membagi siswa menjadi 5 kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 3 siswa - Guru membagikan bangun datar yaitu bangun persegi, persegi panjang, segitiga, trapezium, lingkaran pada setiap kelompok - Guru membimbing siswa dalam menemukan simetri lipat yang dibentuk oleh bangun-bangun tersebut - Guru memberi kesempatan pada kelompok lain untuk berdiskusi dan bertanya tentang hal-hal yang belum jelas - Masing-masing kelompok melaporkan hasil temuannya c. Kegiatan Akhir - Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan dan membuat rangkuman materi - Memberikan tes tertulis - Membahas hasil tes - Perbaikan dan pengayaan VI. Metode - Tanya jawab - Kelompok - Diskusi - Inkuiri VII. Alat dan Sumber Alat: Beberapa potong kertas berbentuk bermacam-macam bangun datar Sumber: 1. Buku Matematika kelas IV penerbit Yudistira 2. Buku-buku penunjang lain 3. LKS VIII. Penilaian - Tes tertulis - Unjuk kerja - Keaktifan siswa Mengetahui Keting, 16 Maret 2009 Kepala Sekolah SDN Keting Mahasiswa SUGENG IRIANTO, S. Pd UMMU SA’ADAH NIP. 131 037 359 NIM. 813814375 LEMBAR KERJA SIKLUS I Kelompokkan bangun berikut ke dalam kelompok bangun simetris dan tidak simetris ! Kelompok Bangun Gambar Huruf Alasan Bangun yang simetris Bangun yang tidak simetris LEMBAR KERJA SIKLUS II Berilah tanda centang ( ) sesuai sifat benda itu, simetris atau tidak simetris! No Gambar Benda Simetris Benda Tidak Simetris 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Next
This is the most recent post.
Previous
This is the last post.

0 Response to " "

  • Berkomentarlah dengan sopan dan bijak sesuai dengan isi konten.
  • Komentar yang tidak diperlukan oleh pembaca lain [spam] akan segera dihapus.
  • Apabila artikel yang berjudul " " ini bermanfaat, share ke jejaring sosial.
Konversi Kode